Assalammualaikum
wr.wb. Alhamdulillah akhirnya bisa ngeposting lg, tapi kali ini aq bukan
ngebahas permasalahan cinta yang seperti biasanya aq bahas, tapi kali ini lebih
special...hehe...apakah itu??
Masih
penasaran hehe yupzzzz...sebuah kisah nyata pengalaman pribadi saat aq
berhadapan dengan hal yang ghaib dan sangat penuh misteri...(hiiiiiii...syeremmmm...)
mungkin dari cerita ini akan banyak menimbulkan kontroversi, pro dan kontra,
percaya nggak percaya atau apalah terserah..tapi sebelumnya aq hanya ingin
menyampaikan bahwa ini adalah pengalaman pribadi yang tidak hanya aq hadapi
sendiri tapi bersama-sama ± 100 orang...nahh lohhh?? Masa aq bohong hehe ^^
Sebenarnya
seh males banget mau nyeritainnya lagi..karena jujur aq ingin
melupakannya..karena setiap mengingatnya dan menceritakannya lagi selalu saja
membuat ku merinding sendiri..tapi karena terus didesak..ya udah deh..tapi awas
jangan ketakutan ya...^^
Semoga
dapat menjadi pelajaran..bahwa sesungguhnya mereka itu ada..mempercayai hal-hal
yang ghaib itu adalah termasuk dalam rukun iman..namun ingat jangan menjadikan
kita musrik dan syirik..mudah-mudahan dapat menambah keimanan kita kepada Allah
SWT Aminnnn...^^
Langsung
aja ya dari pada kebanyakan intermezo hehe. Jadi begini ceritanya..saat itu
bulan Oktober 2006 entahlah aq sudah lupa tepatnya tanggal berapa, aq sebagai
Pembina Pelajar Pecinta Alam (Papala) yang saat itu mendapat tugas melakukan
pendampingan Papala SMA N 3 Sorong. Rencananya seh kita mau camping nehh ke
Pantai Saoka Sorong dalam rangka pengukuhan anggota baru yg saat itu mayoritas
diikuti oleh anak kelas 1. Sebenarnya seh pembina Papala ini ada tiga orang, cuma
yang lain berhalangan hadir, jadinya tinggal aq sendiri deh, mau nggak
mau..suka nggak suka ya berangkat aja namanya juga dapat tugas dari kantor.
Pantai
saoka saat itu merupakan daerah yang sangat terpencil dan pastinya lumayan
jauhlah dari kota, bahkan rumah penduduk pun masih jarang kita jumpai kala itu.
Mengapa kita memilih lokasi campingnya di tempat itu, ada beberapa alasan
anak-anak papala yaitu : 1. gratis (karena di daerah sorong terutama di daerah
pantai biasanya sudah di plot-plot oleh penduduk untuk dijadikan tempat wisata,
jadinya bayar deh hehe), 2. tempatnya masih seger atau jauh dari keramaian
kota, 3. suasana baru (karena sudah bosan camping di hutan).
Disore
hari setelah semua perlengkapan siap, dan jumlah peserta hadir semua..kami pun
melakukan apel dan melakukan doa bersama dan go to saoka. Sampai disana kami
langsung melakukan pendirian tenda, pembuatan MCK dll deh. Singkat cerita
setelah magrib hingga pukul 23.00 WIT, semua berjalan baik-baik saja, semua
kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana, api unggun pun
dinyalakan dan kami menyanyi bersama sambil mengintari api tersebut. Beberapa
menit sebelum pukul 00:00, aq melihat ada cahaya disekitar bibir pantai,
entahlah apa itu sebuah cahaya lampu petromak yang dibawa seorang nelayan atau
sebuah bola api?? Keragu-raguan semakin membahana dibatin ku, cukup lama aq dan
anak-anak papala menebaknya, jika itu lampu petromak tidak mungkin ada nelayan
yang mencari ikan sejauh itu dan kelihatannya itu dibawa oleh orang yang sedang
berjalan, apalagi dataran pantai saoka itu berbeda dengan pantai lainnya,
datarannya landai beberapa meter kedepan dan kemudian jurang yang sangat curam,
makanya di pantai ini dipasang papan himbauan “DILARANG BERENANG DISINI..!!!”.
Tak heran jika sudah banyak terdengar kabar bahwa di pantai ini sudah banyak
yang ditemukan orang mati tenggelam.
Ketika
kami asyik berdebat tiba-tiba tepat pukul 00:00, lampu kami mati total, saat
itu kami menggunakan penerangan dengan menggunakan Genset. Saat itu aq sudah
merasa ada yang tidak beres dengan lokasi ini, baru saja kita semua melihat tu
bola api dan tiba-tiba lampu kami mati, berkali kali seorang anak papala
menyalakan gensetnya, namun tak ada tanda sama sekali bakalan hidup, setelah
diperiksa bensinnya, ternyata bensinnya masih full tank kok, terus dan terus
memeriksa kondisi genset tidak ada satu pun yang rusak atau ada masalah, tapi
entahlah semua semakin terasa aneh. Saat kami mencoba menyalakan api unggun
yang sedari tadi mati karena kehabisan bahan bakarnya tiba-tiba terdengar suara
teriakan dari salah satu anak papala dari dalam tenda, “Astagfirullah” betapa
kagetnya aq, “siapa itu?” kataku...”Chia kak..itu chia..dia kesurupan” begitu
kata anak-anak sambil bergerak panik. “plakkk” sambil memukul jidat..”ada apa
lagi ini” jujur sehhh selama ini camping nggak pernah ngadepin hal yang kaya
gini, “sudah cepet urus temen mu..asli kk ga berani”. Saat anak-anak sedang
sibuk-sibuknya menangkap dan memegang tangan dan kaki chia..ketika itu juga
terjadi hujan gerimis dan angin yang cukup kencang..semakin menambah kecemasan
yang begitu menakutkan, tenda-tenda semua rubuh..barang-barang seperti tas,
matras, tikar, alat-alat masak sudah nggak tahu dimana, semua berantakan karena
tertendang anak-anak yang sedari tadi berlarian ketakutan, apalagi dalam
kondisi gelap gulita.
Kemudian
si Chia tertawa dengan kerasnya seperti ketawa setan di film kuntilanak, “hihihihhihi”,
betapa kagetnya dan melompat dari dekat tubuhnya, bahkan anak-anak laki-laki
yang badannya besar dan memiliki tenaga kuat pun terlempar saat memegangnya,
entahlah begitu besar dan kuat sekali kekuatan makhluk yg merasukinya. Lalu
kemudian chia bebicara sambil menangis terisak-isak “siapa tadi yang (maaf) mengencingi
tungku masak ku?? Dan siapa td yang membuang (maaf) pembalut di kali ku??? Dengan
heran dan masih dalam keadaan takut aq bertanya kepada yang lain, “siapa??”
karena yg lain pun takut sehingga tidak ada satupun yang berani menjawab.
Disaat
kami semua masih konsen ke chia..dan dalam suasana ketakutan yang begitu
menjadi-jadi..tiba-tiba ada teriakan lagi..ternyata sudah bertambah lagi
menjadi 5 orang yang mengalami kesurupan...Ya Allah..betapa bingungnya aq kala
itu, dalam kondisi gelap, hujan, suara erangan ketakutan dari anak-anak yang
lain..dan tiba-tiba yang mengalami kesurupan pun bertambah..dikala aq hanya
sendiri sebagai pembina dikala itu..wahh hampir stress rasanya. “kak...si puma
lari ke tengah laut..tadi aq melihatnya..” “apaaa?? Cepat kejar...nanti dia hilang..aduhhh...klo
dia hilang atau tenggelam..aq yang akan berhadapan dengan hukum”..Ya
Allah...betapa terjepitnya posisi ku kala itu, setelah terus melakukan
pencarian..akhirnya puma pun berhasil ditemukan dalam keadaan tergeletak dan tidak
sadar.
Suara
tangisan..teriakan kebenciaan..tertawa terbahak-bahak hanya itu yang aq dengar
kala malam itu. Dan ternyata aq baru
tau..diantara anak-anak banyak yang memiliki pegangan (semacam bekal dari orang
tua mereka) sehingga mereka pun bisa melihat hal-hal yang aq sendiri sebagai
manusia biasa tak dapat melihatnya. Mereka mengatakan “kak..keadaan kita sangat
kacau balau kita sudah dikepung..dari laut mereka datang dan banyak sekali,
dari belakang kita yaitu bukit itu..ada orang yang sangat besar..dari kiri kita
mereka pun banyak...apalagi dari kanan kita..Ya Allah kak mereka seperti warga
satu kampung dengan membawa obor..semua menunjukkan wajah yang begitu marah”.
Tiba-tiba lagi..anak yang kesurupan berkata “siapa yang duduk di atas kuburan
ku?? Siapa yang merusaknya” jelaslah aq bingung...kuburan?? dimana??
Aq
berharap ini semua adalah mimpi..dan pengen buru-buru bangun dari tidur ini,
namun apalah daya ini semua nyata ku rasa. Ditambah lagi si Ammar yang mampu
melihatnya mengatakan kepada ku “kak diatas kita ini (pada pohon kelapa) banyak
sekali kuntilanak yang bergelantungan sambil tertawa memperhatikan kita”...sambil
terus berdzikir ku katakan “sudahlah mar..jangan katakan pada ku..jika kau
melihat..cukuplah engkau yang tau..namun jangan katakan pada ku..jujur aq
takut”. Saat itu kusuruh semua anak-anak melakukan doa masing-masing menurut
agama dan kepercayaan mereka, yang muslim bacalah ayat-ayat Alqur’an apa pun
yang kalian hafal, dan yang non muslim silahkan kalian baca apa pun itu yang
ada dalam kitab kalian. Suasana semakin mencekam..dan mengerikan..sambil
berharap menunggu pagi..namun kala itu pagi terasa lama sekali untuk datang.
Disaat
semua kembali tenang..kini giliran aq yang merasa aneh..tiba-tiba kepala ku
berat kurasa, seakan-akan ada sosok yang ingin memasuki ku, namun terus ku
berdzikir memohon pertolongan Allah SWT..dan terus ku lawan kekuatan yang ingin
menguasai diri ku. Sambil duduk dan terus memohon pertolongan Allah..aq
berharap malam ini cepat berlalu dan pagi menjelang..namun mengapa hal itu lama
sekali ku rasa.
Menanti
pagi ya hanya itu yang kami lakukan..semoga pagi cepat datang...
Ingin
ku bahas semua esok pagi..apa yang terjadi dan kesalahan apa aja yang anak-anak
lakukan..karena jujur seumur umur camping nggak pernah ngalami hal seperti ini.
Sekian
lama bersabar..akhirnya pagi pun menjelang..terlihat cahaya kemerah-merahan di
ufuk timur..dan Alhamdulillah..Segala Puji Bagi Ya Allah...dan langsung ku
tanyakan kepada Ammar “apa aja yang kau lihat sekarang?? Masih adakah mereka???
Masih adakah makhluk yang tadi malam kau katakan bergelantungan di atas kita??”
“sudah nggak ada kak...satu persatu mereka mereka menghilang”
“Alhamdulillah...”
Saat
hari mulai terang..Ya Allah..betapa hancurnya kondisi lokasi perkemahan kami,
semua berantakan..sudah tidak berwujud lagi tenda-tenda kami..semua rata dengan
tanah. Dan langsung saja ku kumpulkan anak-anak semua..dan ku tanyakan mengenai
kejadian tadi malam..namun tetap saja semua terdiam..”sudah ku katakan..klo
pergi ke suatu daerah yang baru itu jangan sembarangan..jangan semberono..kita
saja..klo rumah kita dirusak..marah nggak?? Sama saja dengan mereka..dengar
kalian semua???” sedikit emosi aq kala itu..karena semua perkataan ku dan pesan-pesan
ku rupanya tak ada yang memakainya...
Setelah
ku lakukan rapat dengan senior-senior mereka..ternyata aq baru tau..bahwa
anak-anak td malam..ada yang (maaf) kencing di bawah pohon dekat bibir
pantai...ternyata dibawah pohon itu adalah tungku seorang nenek
memasak..jelaslah ia marah tungkunya dikencingin..selain itu ada anak perempuan
yang membuang pembalutnya di kali..jiaahhhh...
Mengenai
kuburan..ternyata tumpukan karang yang ada dibibir pantai itu adalah
kuburan..aq baru tau..jika itu adalah kuburan..sedangkan kala itu anak-anak
duduk diatasnya sambil bermain gitar dan mengambil karang-karangnya dan
melemparnya ke laut.
Bersambung.....
Bagaimanakah kelanjutan ceritanya..silahkan baca Saoka Nggak Mau Kesana Lagi Deh Part II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar